Senin, 03 Januari 2011

TEH HITAM TURUNKAN KOLESTEROL

Siapa yang tidak tau Teh hitam, yang tak asing dijumpai dalam masyarakat Indonesia, sebab menjadi minuman yang sehari-hari kita konsumsi. Indonesia dikenal sebagai produsen teh hitam terbesar Kelima didunia .

Produksi teh dunia sebenarnya didominasi oleh teh hitam , sebanyak 78 persen, Produksi teh hijau 20 persen, sedangkan teh oolong hanya dua persen saja.

Untuk pengolahan teh hijau tanpa fermentasi, sedangkan teh hitam menjalani fermentasi penuh. Teh hijau baik untuk kesehatan karena mengandung katekin, teh hitam sebenarnya lebih komplet karena selain antioksidan dalam katekin, juga mengandung theaflavin.

Meskipun katekinnya tidak sebanyak teh hijau, Proses pembuatan teh hitam menjadikan antioksidan katekin berubah menjadi theaflavin. Theaflavin inilah yang menjadikan teh hitam berwarna kemerahan dan berasa segar ketika diminum.

Kandungan theaflavin yang menjadikan teh hitam unggul. Theaflavin memiliki laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi dari Epigallo Catechin Gallate yang ditemukan dalam teh hijau. Selain itu, theaflavin meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Theaflavin memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dan C.

Konsumsi dua cangkir teh hitam amat bagus melindungi kesehatan jantung. Pasalnya, dua cangkir sehari bisa membantu mengurangi penumpukan kolesterol sebanyak 40 persen. Efek pengurangan kolesterol bisa mencapai 70 persen jika kita mengonsumsi delapan cangkir teh hitam dalam sehari.

Teh hitam berjasa menghindarkan pembuluh darah dari penumpukan kolesterol karena kandungan antioksidan di dalamnya yang menghambat oksidasi kolesterol jahat. Bila LDL teroksidasi, penyumbatan pembuluh darah mudah terjadi.

Sekarang orang minum air putih karena menganggap air putih lebih sehat. Kalau minum air putih, Anda hanya dapat air. Kalau minum teh hitam, Anda dapat air, katekin, dan theaflavin.

Teh boleh diminum sebanyak orang mengonsumsi air putih. Orang bisa minum air putih sebanyak delapan gelas sehari atau setara dua liter. Teh juga boleh diminum sebanyak itu.

Namun, tetap ada batasan tertentu dalam minum teh. Wanita hamil disarankan untuk tidak minum teh kental banyak-banyak karena sifat teh yang mengikat zat gizi tertentu. Teh dikenal mengikat zat besi, sehingga rentan menyebabbkan ibu hamil terkena anemia.

Minum teh adalah bagian dari gaya hidup sehat. “Seperti halnya orang jepang yang hidup sehat secara holistic. Mereka setiap hari minum teh.

Penambahan gula pada minuman teh menuru, tidak akan merusak kandungan gizinya.”Satu sendok teh gula setara dengan 60 kalori. Kadang kita tak cukup hanya satu sendok, malah ada yang menambahkan tiga sendok sekaligus. Ini memang bukan masalah untuk orang yang langsing, tetapi buat orang yang kelebihan berat badan, bakal jadi persoalan serius.

Mutu gizi teh, selain dari kualitas dan harga daun teh itu sendiri, juga lebih dipengaruhi oleh cara penyeduhan. Masukkan teh kedalam air panas kemudian diaduk-aduk untuk mempercepat perserapan katekin.

Terbaik memang mengonsumsi teh yang diseduh dan langsung diminum. Boleh juga minum teh dalam kemasan, tetapi harus diperhatikan proses penyimpanannya. Sebaiknya teh tidak terpapar sinar matahari.

Sumber: www.adriyan-infokesehatan.blogspot.com/2008/04/teh-hitam-turunkan-kolesterol.html

Manfaat Minum Susu Untuk Menurunkan Resiko Kanker Payudara

Manfaat susu sudah tidak diragukan lagi. Hampir semua zat gizi yang terdapat dalam susu bermutu baik. Protein dan lemak susu memiliki sifat ketecernaan yang tinggi. Kandungan vitamin dan mineral susu juga relatif lengkap.

Susu dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Ada yang segar atau ada yang dalam bentuk terolah, seperti susu bubuk atau susu kental manis. Manusia juga mengonsumsi susu dari produk pangan yang mengandung susu, seperti keju, es krim, dan yogurt.

Namun, masih ada perbedaan pendapat tentang konsumsi susu ini. Ada kelompok yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu setiap hari tidak baik bagi kesehatan, terutama penyakit vaskular seperti penyempitan pembuluh darah. Argumennya adalah, susu meningkatkan kadar kolesterol darah yang menjadi faktor risiko penyakit jantung. Kedua, adanya hubungan positif antara produksi susu rata-rata per kapita dengan kematian akibat penyakit jantung di sejumlah negara.

Kelompok lain mendukung peran susu pada penurunan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Penelitian terbaru di Norwegia mendukung hal itu.

Hjartäker bersama koleganya dari Institute of Community Medicine, Universitas Tromso, Norwegia, melalui publikasinya pada International Journal of Cancer, membuktikan bahwa mengonsumi tiga gelas atau lebih susu setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita pramenopause.

Melalui penelitian kohort the Norwegian Women and Cancer Study, mereka meneliti 48.844 wanita selama enam tahun dua bulan. Konsumsi susu diukur dengan mengirimkan formulir riwayat konsumsi pangan kepada responden. Selama kurun waktu tersebut, tim Hjartäker menemukan 317 kasus penderita kanker payudara.

Ternyata konsumsi susu sejak masa kanak-kanak berkaitan negatif dengan kejadian kanker payudara pada saat mereka berumur 34-39 tahun (pramenopause). Itu berarti bahwa mengonsumsi susu sejak masa kanak-kanak dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Konsumsi susu pada masa dewasa juga menurunkan risiko kanker payudara setelah dikoreksi menurut faktor hormonal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Wanita yang tidak mengonsumsi susu menghadapi risiko terkena kanker payudara 2 kali lebih besar daripada wanita yang mengonsumsi susu 3 gelas atau lebih susu setiap hari.

Sumber : kolom.pacific.net.id dan Yayasan Jantung Indonesia

Minggu, 02 Januari 2011

Islam di Amerika: Sebuah Keajaiban Bernama 9/11

“Idza ja-a nashrullahi wal fathu,
wara aytannas sayad khuluna fi dinillahi afwaja..”
(An-Nashr: 1-2)

(Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah
dengan berbondong-bondong…”.

Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%. 80 tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen. Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua. World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).
Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.
Atas fakta inilah, ditambah gelombang masuk Islam di luar Amerika, seperti di Eropa dan beberapa negara lain, beberapa tokoh Amerika menyatakan kesimpulannya. The Population Reference Bureau USA Today sendiri menyimpulkan: “Moslems are the world fastest growing group.” Hillary Rodham Cinton, istri mantan Presiden Clinton seperti dikutip oleh Los Angeles Times mengatakan, “Islam is the fastest growing religion in America.” Kemudian, Geraldine Baum mengungkapkan: “Islam is the fastest growing religion in the country” (Newsday Religion Writer, Newsday). “Islam is the fastest growing religion in the United States,” kata Ari L. Goldman seperti dikutip New York Times. Atas daya magnit Islam inilah, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.
Anomali 9/11
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Tapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya? 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”
Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?” Tapi keduanya berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya. Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini. Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.
Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim. Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pendeta Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pendeta ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi mendeta di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja. Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.
Dampak Hubungan Islam – Barat
Perkembangan ini tentu akan berpengaruh signifikan terhadap hubungan Islam-Barat (Kristen) yang sudah mengalami ketegangan historis berabad-abad. Dengan pesatnya perkembangan umat Muslim di Amerika, Eropa dan negara-negara maju lainnya, akan berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal. Pertama, masyarakat Barat akan lebih dekat dan lebih kenal dengan Islam melalui umat Islam yang ada di Barat sendiri. Mereka akan menjembatani kesalahafahaman yang selalu terjadi terhadap Islam dan kaum Muslimin. Ketidaksukaan masyarakat Barat terhadap Islam lebih karena the ignorance of Islam dan ini akan semakin berkurang. Umat Islam di Barat akan menjadi komunikator yang efektif dan duta-duta yang handal untuk menjelaskan dan memperlihatkan wajah Islam yang sesungguhnya di sana. Melalui mereka, nasib umat Islam diluar Barat akan disuarakan dan penderitaan demi penderitaan negara-negara Muslim akibat dominasi Barat yang kebijakannya sering yang tidak adil akan berkurang. Kedua, akibat dari ajaran Islam yang semakin tersosialisasi di Barat dan suara politik kaum Muslimin semakin kuat, jembatan untuk terciptanya saling pemahaman dan pengertian akan semakin kondusif dan menguat. Islam dan Barat mudah-mudahan akan masuk ke dalam sebuah equilibrium sejarah baru yang lebih adil, lebih fair dan lebih demokratis: “Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong!”. Wallahu a’alam!!

Sumber: moeflich.wordpress.com/2008/03/18/islam-di-amerika-keajaiban-bernama-911/

MUNCULNYA JAMUR MASA PEMANASAN GLOBAL

Fenomena pergantian panas ke hujan dalam waktu yang begitu singkat perlu dicermati. Pada musim hujan disinyalir kelembaban udara di luar maupun di dalam lingkungan kandang cukup tinggi, sehingga dikuatirkan terjadinya pertumbuhan jamur terutama pada pakan yang disimpan pada tempat-tempat yang lembab.
Dari kejauhan terlihat sepasang muda mudi berhenti di bawah pokok pohon yang berdaun lebat. Keringat membasahi sekujur tubuh mereka, dan ini dapat dilihat dari pakaian yang dikenakan. “Cuaca hari ini cukup panas,” kata si pemuda sambil melap keringat yang hampir masuk ke dalam matanya.
Tidak berapa lama, awan hitam disertai angin kencang bertiup, meliukkan dahan-dahan pepohonan dan menerbangkan daun-daun pohon yang menguning. “Hujan,” kata gadis manis yang berdiri disampingnya. Sepenggal cerita ini memberikan gambaran pada kita, betapa cepatnya perubahan cuaca yang terjadi di bumi saat ini.

Menurut Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo dalam bukunya Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global, bahwa cuaca merupakan rata-rata kondisi atmosfer disuatu tempat tertentu dengan waktu yang relative singkat. Kondisi seperti ini dicermati oleh para ahli sebagai hal yang luar biasa, kemungkinan ada hubungannya dengan pemanasan global.
Global warming atau pemanasan global merupakan salah satu isu yang sangat penting di seluruh dunia saat ini, selain terorisme. Para kepala negara di seluruh dunia selalu menyempatkan diri membahas isu ini pada momen-momen pertemuan tingkat regional maupun internasional.
Begitu pentingnya isu ini, baru-baru ini panitia pemberi Nobel, The Norwegian Nobel Committee menganugerahkan Nobel Perdamaian kepada mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Albert Arnold (Al) Gore Jr, dan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atas usahanya untuk membangun dan menyebarkan pengetahuan tentang global warming pada masyarakat dunia.
Global warming merupakan istilah yang menunjukkan peningkatan suhu rata-rata udara permukaan bumi dan lautan pada dekade terakhir dan peningkatan suhu ini masih akan terus berlangsung. Suhu udara rata-rata permukaan bumi meningkat 0.74° ± 0.18° C dalam 100 tahun terakhir. Sedangkan IPCC memprediksi bahwa suhu global cenderung meningkat sebesar 1.1° sampai 6.4° C antara tahun 1990 dan 2100.
Peningkatan suhu bumi sebenarnya dapat terjadi secara alami, namun penyebab utama global warming ini adalah tingginya level greenhouse gasesI (LGG), terutama CO2 dan metan di atmosfer akibat aktivitas manusia, seperti tingginya laju pembakaran bahan bakar fosil dan perubahan fungsi lahan terutama deforestasi.
“Fenomena pergantian panas ke hujan dalam waktu yang begitu singkat perlu dicermati,” jelas drh Iwan Sahrial MSi pada Kru Infovet di Gedung Pasca Sarjana Sain Veteriner Universitas Gadja Mada Yogyakarta. Menurutnya musim hujan merupakan petaka bagi peternak karena pada musim ini disinyalir kelembaban udara di luar maupun di dalam lingkungan kandang cukup tinggi, sehingga dikuatirkan terjadinya pertumbuhan jamur terutama pada pakan yang disimpan pada tempat-tempat yang lembab.
“Dalam jumlah sedikit, kehadiran jamur sukar dideteksi oleh peternak, namun pada populasi yang cukup banyak, jamur bisa membahayakan baik bagi ternaknya maupun bagi konsumen produk asal ternak tersebut,” jelas kandidat Doktor Sain Veteriner UGM Yogyakarta ini.
Sementara itu pada kondisi cuaca yang tidak menentu, di mana hujan turun secara tiba-tiba dengan kedatangan panas yang juga secara tiba-tiba, menyebabkan kondisi lingkungan kandang lembab, terutama pada tempat-tempat dengan penumpukan barang-barang bekas di sekitar lingkungan kandang. Salah satu yang perlu diawasi peternak terkait hal ini adalah tempat penyimpanan pakan.
Hal ini disampaikan drh Ade Rukmantara Technical Service produk obat hewan yang berkantor di PT Primatama Karya Persada Pekanbaru Riau. Menurutnya tempat pakan dengan tingkat kelembaban yang tinggi merupakan awal petaka munculnya serangan jamur pada unggas.
Mengapa demikian? Dikatakan Ade, kebiasaan jamur adalah hidup pada tempat-tempat yang lembab dengan sedikit atau tanpa adanya sinar matahari, kemudian jamur mengkontaminasi bahan pakan atau pakan yang sudah jadi. Peternak yang kurang mengerti dengan kondisi ini akan memberikan pakan yang sudah terkontaminasi jamur pada ayam sehat.
Kemudian, pada kondisi di mana jamur bisa hidup aman dalam tubuh ternak dan memenangkan pertarungannya melawan antibody dalam tubuh ternak, maka jamur dengan leluasa menyerang organ-organ vital ternak, serangan ini berakhir dengan kematian.
Untuk itu, peternak harus tregginas dalam menyikapi perubahan cuaca, dimana pada saat musim hujan gudang tempat penyimpanan pakan perlu diawasi kemungkinan adanya atap bocor atau tempias yang berpotensi menimbulkan kelembaban pada bahan baku pakan atau pakan jadi. Demikian Drh Ade Rukmantara alumni FKH UGM.
Senada dengan Ade, Hanggono SPt Technical Service PT Medion wilayah Palembang juga memberikan rambu-rambu yang harus diterapkan peternak terutama untuk pemeliharaan ayam di akhir musim kemarau dan diawal musim hujan.
“Biasanya saya selalu menekankan pada peternak agar melakukan pengecekkan pada atap kandang, saluran air disekitar lingkungan kandang, selokan-selokan air yang potensial bagi bibit penyakit untuk tumbuh dan berkembang biak dan yang terpenting adalah menerapkan manajemen pada semua lini yang ada,” ujarnya.
Sumber: www.benih.net/lingkungan/munculnya-jamur-masa-pemanasan-global.html

Sistem Pendidikan Utama Di Belanda

Sistem Pendidikan Utama Di Belanda

Sistem pendidikan pada dasarnya adalah tergabungnya bebarapa unsur kegiatan dalam hal ini dalam bidang pendidikan menjadi satu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem biasanya meliputi:
1. Tujuan, menjadi tolak ukur pemilihan komponen pembentuk sistem
2. Unsur pendukung, untuk melaju mencapai tujuan
3. Adanya fungsi gerak dan kesatuan kerja dalam sistem itu sendiri
4. Adanya interaksi antar komponen, saling membantu dan bekerja sama
Sistem pendidikan di Belanda, memiliki reputasi dan kinerja yang baik, dimanapun orang memilih tempat untuk belajar disana pasti semuanya memiliki kualitas yang baik. Belanda adalah Negara kecil tapi mereka mampu bertahan di tengah arus dunia yang semakin go internasional.
Bagi orang Indonesia yang memiliki kemampuan intelektual yang cukup tinggi namun kurang memiliki kemampuan financial untuk melanjutkan sekolah di Negara sendiri, mereka dapat mengajukan beasiswa ke Negara ini.
Selain kualitas yang baik dan reputasi yang dapat dipertaruhkan, kita juga bisa semakin memperluas wawasan dengan bergabung bersama ratusan pelajar lain dari Negara berbeda. Hal ini akan sangat menyenangkan.
Belanda merupakan Negara non bahasa inggris pertama yang menawarkan program studi berbahasa inggris. Lebih dari 1000 program studi internasional dalam berbagai bidang ditawarkan oleh mereka. Kurikulumnya intensif dan memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan Negara lain.
Orientasi pendidikan yang lebih menekankan praktek membuat perguruan tinggi di Belanda semakin diminati oleh banyak calon mahasiswa. Sebagian besar program-program studi dirancang untuk mendapatkan gelar sarjana (S1), master, PhD, diploma atau bersertifikat.
Belanda juga menawarkan program studi lanjutan berbahasa inggris sebagai pengantarnya, biasanya disebut dengan pendidikan internasional.
Institusi ini terfokus pada program studi yang berkaitan dengan pembangunan khususnya di Negara berkembang, berbasis pada kerja kelompok dengan skala kecil serta memiliki para pengajar yang memiliki pengalaman kerja di Negara-negara berkembang.
Mengapa harus Belanda yang kita pilih sebagai tempat untuk melanjutkan studi kita?
Alasannya sudah dipaparkan di atas. Faktor lain penyebab kita tidak dapat melanjutkan studi disini adalah faktor biaya yang sangat besar sedangkan pengajuan beasiswa juga kesempatannya cukup sempit .
Tidak ada salahnya kita belajar di Negara lain namun tentunya hasil yang didapat ditujukan untuk kebaikan seluruh masyarakat Indonesia saat kita kembali ke kampung halaman nanti.
Keuntungan mengikuti perkuliahan di Negara Belanda, adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat yang multikultur dan berpikiran terbuka
2. Lingkungan studi yang mendunia/ internasional
3. Pendidikan yang berkualitas
4. Berada di tengah benua eropa
5. Biaya hidup yang memadai
Syarat-syarat yang diperlukan untuk mengambil beasiswa di Belanda:
1. Proposal pengajuan yang berisi item-item alasan mengapa kita ingin belajar di Belanda
2. Sudah memiliki sponsor sebagai penanggung jawab slama kita tinggal dan menyelesaikan beasiswa disana
3. Terdaftar di salah satu universitas dengan satu pilihan program studi
4. Memiliki visa, dan surat-surat penting lainnya
Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti program belajar di Belanda semoga pilihan studinya tepat dan bisa diimplementasikan di negara sendiri.

sumber:www.anneahira.com/artikel-pendidikan/sistem-pendidikan.htm

Homeschooling : Model Pengembangan Sistem Pendidikan

Homeschooling : Model Pengembangan Sistem Pendidikan


"Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini mulai menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri. "

Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati, adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif.
Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan yang sama juga dipegang oleh lembaga-lembaga pendidik lain yang mulai menggiatkan sarana penyediaan program homeschooling.
Ada beberapa alasan mengapa para orang tua di Indonesia lebih memilih sekolah rumah. Kecendrungannya antara lain, bisa menekankan kepada pendidikan moral atau keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu.
Menurut Ela Yuliawati, pandangan ini memberikan pengertian luas kepada setiap orang untuk lebih mengekspresikan keinginan dan kemampuan dalam menimba ilmu, tidak hanya di lingkungan yang dinamakan sekolah. Bahkan kesempatan mendapatkan ilmu yang lebih juga memiliki peluang besar sejalan dengan perkembangan pendidikan.
Hal ini yang kemudian membuat homeschooling dipilih sebagai salah alternatif proses belajar mengajar dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Hingga kemudian model homeschooling (Sekolah Rumah) dimasukan dalam revisi UU pendidikan no 20 tahun 2003.
PENERAPAN HOME SCHOOLING
Menurut Seto Mulyadi, Ketua Komnas Anak, kemunculan homeschooling sebagai salah satu alternatif memang perlu dibuktikan keberhasilannya sebagai sebuah kompetisi proses menimba melalui sistem non formal.
Secara etimologis, home schooling (HS) adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut home schoooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada dirumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik.
Seto mengatakan, perlunya dukungan penuh dari orang tua untuk belajar, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, dan memelihara minat dan antusias belajar anak. Karena dibalik kemudahan, Sekolah rumah juga memerlukan kesabaran orangtua, kerja sama antaranggota keluarga, dan konsisten dalam penanaman kebiasaan.
Seto menampik sejumlah mitos yang dinilainya keliru tentang homeschooling selama ini. Misalnya, anak kurang bersosialisasi, orang tua tidak bisa menjadi guru, orang tua harus tahu segalanya, orang tua harus meluangkan waktu 8 jam sehari, waktu belajar tidak sebanyak waktu belajar sekolah formal, anak tidak terbiasa disiplin dan seenaknya sendiri, tidak bisa mendapatkan ijazah dan pindah jalur ke sekolah formal, tidak mampu berkompetisi, dan homeschooling mahal. "Itu keliru," ucapnya.
Ada beberapa klasifikasi format homeschooling, yaitu:
1. Homeschooling tunggal
Dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal tertentu atau karena lokasi yang berjauhan.
2. Homeschooling majemuk
Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Alasannya: terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama. Contohnya kurikulum dari Konsorsium, kegiatan olahraga (misalnya keluarga atlit tennis), keahlian musik/seni, kegiatan sosial dan kegiatan agama
3. Komunitas homeschooling
Gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, musik/seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Komitmen penyelenggaraan pembelajaran antara orang tua dan komunitasnya kurang lebih 50:50.
Alasan memilih komunitas homeschooling antara lain:
- Terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik, pembangunan akhlak mulia dan pencapaian hasil belajar
- Tersedia fasilitas pembelajaran yang lebih baik misalnya: bengkel kerja, laboratorium alam, perpustakaan, laboratorium IPA/Bahasa, auditorium, fasilitas olah raga dan kesenian
- Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat dikendalikan
- Dukungan lebih besar karena masing-masing bertanggung jawab untuk saling mengajar sesuai keahlian masing-masing
- Sesuai untuk anak usia di atas 10 tahun
- Menggabungkan keluarga tinggal berjauhan melalui internet dan alat informasi lainnya untuk tolak banding (benchmarking) termasuk untuk standardisasi
TANTANGAN HOME SCHOOLING
Dalam perkembangannya, homeschooling juga menghadapi beberapa tantangan, yaitu:
1. Homeschooling tunggal
- Sulitnya memperoleh dukungan/tempat bertanya, berbagi dan berbanding keberhasilan
- Kurang tempat sosialisasi untuk mengekspresikan diri sebagai syarat pendewasaan
- Orang tua harus melakukan penilaian hasil pendidikan dan mengusahakan penyetaraannya
2. Homeschooling majemuk
- Perlu kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan tertentu
- Perlu ahli dalam bidang tertentu walaupun kehadiran orang tua harus tetap ada
- Anak-anak dengan keahlian/kegiatan khusus harus menyesuaikan/menerima lingkungan lainnya dengan dan menerima perbedaan-perbedaan lainnya sebagai proses pembentukan jati diri
- Orang tua masing-masing penyelenggara homeschooling harus menyelenggarakan sendiri penyetaraannya
3. Komunitas homeschooling
- Perlunya kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan tertentu yang dapat dilaksanakan bersama-sama
- Perlunya pengawasan yang professional sehingga diperlukan keahlian dalam bidang tertentu walaupun kehadiran orang tua harus tetap ada
- Anak-anak dengan keahlian atau kegiatan khusus harus juga bisa menyesuaikan dengan lingkungan lainnya dan menerima perbedaan-perbedaan lainnya sebagai proses pembentukan jati diri.
KEKUATAN HOME SCHOOLING
Sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling juga mempunyai beberapa kekuatan dan kelemahan. Kekuatan/kelebihan homeschooling adalah:
- Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal
- Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah
- Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi
- Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan
- Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata
- Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga
- Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nlai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang
- Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial
- Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya
Sedangkan kelemahan homeschooling adalah:
- Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat
- Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya
- Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu
- Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian
PRASYARAT KEBERHASILAN HOME SCHOOLING
Agar homeschooling dapat dilaksanakan dengan baik dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar, maka ada beberapa prasyarat keberhasilan dalam menyelenggarakan homeschooling, yaitu:
- Kemauan dan tekad yang bulat
- Disiplin belajar-pembelajaran yang dipegang teguh
- Ketersediaan waktu yang cukup
- Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
- Kemampuan orang tua mengelola kegiatan
- Ketersediaan sumber belajar
- Dipenuhinya standar yang ditentukan
- Ditegakkannya ketentuan hukum
- Diselenggarakannya program sosialisasi agar anak-anak tidak terasing dari lingkungan masyarakat dan teman sebaya
- Dijalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan nonformal setempat sesuai dengan prinsip keterbukaan dan multimakna
- Terjalin komunikasi yang baik antar penyelenggara homeschooling
- Tersedianya perangkat penilaian belajar yang inovatif (misalnya dalam bentuk portofolio dan kolokium)
ORANG TUA, GURU JUGA TEMAN
Lalu, apa yang yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menyelenggarakan sekolah rumah? Seto mengatakan, orang tua harus menjadikan anak sebagai teman belajar dan menempatkan diri sebagai fasilitator. ""Orang tua harus memahami bahwa anak bukan orang dewasa mini," tuturnya.
"Anak," kata Seto, "Perlu bermain. Itu yang perlu dipahami oleh orang tua. Karena itu pula, orang tua tidak boleh arogan dengan menempatkan diri sebagai guru, tapi belajar bersama. Kalau tidak siap dengan itu, menurut Seto, lebih baik jangan menyelenggarakan sekolah rumah."
"Orang tua, tetap perlu terus menambah pengetahuan. Tidak mesti menguasai semua jenis ilmu, yang penting, memiliki pemahaman tentang anak. Bila orang tua kurang mengerti pelajaran biologi atau matematika, misalnya, orang tua bisa mendatangkan guru untuk pelajaran tersebut dan belajar bersama anak. Dengan demikian, anak akan merasa tidak lebih rendah, tapi sebagai sahabat dalam belajar," ungkap Kak Seto menambahkan.
Bagaimana dengan kedua orang tua yang bekerja sehingga merasa tidak punya waktu untuk memberikan pembelajaran kepada anak dalam menyelenggarakan homeschooling? Seto mengatakan, "itu tidak boleh menjadi alasan."
"Sesibuk apa pun orang tua, tetap harus punya waktu untuk anak. Kalau tidak punya waktu, jangan punya anak," ucap psikolog yang juga menyelenggarakan homeschooling bagi anak sulungnya itu.
Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ini agar sejalan dengan pertumbuhan dan kemampuan anak, di samping dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara nasional.
Standar kompetensi menjadi panduan yang harus dimiliki seorang anak pada kelas tertentu. Anak kelas VI SD atau setara, misalnya, minimal sudah harus menguasai pelajaran matematika sampai batas tertentu pula. "Standar kompetensi ini," kata Seto, "Dapat diperoleh di Dinas Pendidikan yang ada di daerah masing-masing."
Evaluasi bagi anak yang mengikuti homeschooling dapat dilakukan dengan mengikutkan pada ujian Paket A yang setara dengan SD atau Paket B setara SMP. "Pada dasarnya," kata Seto, "Evaluasi tersebut dapat pula dilakukan dengan menginduk ke sekolah formal yang ada." Menurutnya, seharusnya ini bisa dilakukan karena sekolah rumah bukan sekolah liar. Kiranya para orang tua harus berkaca diri dulu sebelum menyelenggarakan sekolah rumah bagi sang buah hati.
Home Schooling Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah


Sumber: http://v3a-homeschooling.site90.com

Homeschooling : Model Pengembangan Sistem Pendidikan

Homeschooling : Model Pengembangan Sistem Pendidikan


"Homeschooling (Sekolah Rumah) saat ini mulai menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan para orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri. "

Homeschooling (Sekolah rumah), menurut Direktur Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Ella Yulaelawati, adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga dan proses belajar mengajar pun berlangsung dalam suasana yang kondusif.
Tujuannya, agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan yang sama juga dipegang oleh lembaga-lembaga pendidik lain yang mulai menggiatkan sarana penyediaan program homeschooling.
Ada beberapa alasan mengapa para orang tua di Indonesia lebih memilih sekolah rumah. Kecendrungannya antara lain, bisa menekankan kepada pendidikan moral atau keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu.
Menurut Ela Yuliawati, pandangan ini memberikan pengertian luas kepada setiap orang untuk lebih mengekspresikan keinginan dan kemampuan dalam menimba ilmu, tidak hanya di lingkungan yang dinamakan sekolah. Bahkan kesempatan mendapatkan ilmu yang lebih juga memiliki peluang besar sejalan dengan perkembangan pendidikan.
Hal ini yang kemudian membuat homeschooling dipilih sebagai salah alternatif proses belajar mengajar dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Hingga kemudian model homeschooling (Sekolah Rumah) dimasukan dalam revisi UU pendidikan no 20 tahun 2003.
PENERAPAN HOME SCHOOLING
Menurut Seto Mulyadi, Ketua Komnas Anak, kemunculan homeschooling sebagai salah satu alternatif memang perlu dibuktikan keberhasilannya sebagai sebuah kompetisi proses menimba melalui sistem non formal.
Secara etimologis, home schooling (HS) adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut home schoooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada dirumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik.
Seto mengatakan, perlunya dukungan penuh dari orang tua untuk belajar, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, dan memelihara minat dan antusias belajar anak. Karena dibalik kemudahan, Sekolah rumah juga memerlukan kesabaran orangtua, kerja sama antaranggota keluarga, dan konsisten dalam penanaman kebiasaan.
Seto menampik sejumlah mitos yang dinilainya keliru tentang homeschooling selama ini. Misalnya, anak kurang bersosialisasi, orang tua tidak bisa menjadi guru, orang tua harus tahu segalanya, orang tua harus meluangkan waktu 8 jam sehari, waktu belajar tidak sebanyak waktu belajar sekolah formal, anak tidak terbiasa disiplin dan seenaknya sendiri, tidak bisa mendapatkan ijazah dan pindah jalur ke sekolah formal, tidak mampu berkompetisi, dan homeschooling mahal. "Itu keliru," ucapnya.
Ada beberapa klasifikasi format homeschooling, yaitu:
1. Homeschooling tunggal
Dilaksanakan oleh orangtua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan lainnya karena hal tertentu atau karena lokasi yang berjauhan.
2. Homeschooling majemuk
Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orangtua masing-masing. Alasannya: terdapat kebutuhan-kebutuhan yang dapat dikompromikan oleh beberapa keluarga untuk melakukan kegiatan bersama. Contohnya kurikulum dari Konsorsium, kegiatan olahraga (misalnya keluarga atlit tennis), keahlian musik/seni, kegiatan sosial dan kegiatan agama
3. Komunitas homeschooling
Gabungan beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok (olah raga, musik/seni dan bahasa), sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran. Komitmen penyelenggaraan pembelajaran antara orang tua dan komunitasnya kurang lebih 50:50.
Alasan memilih komunitas homeschooling antara lain:
- Terstruktur dan lebih lengkap untuk pendidikan akademik, pembangunan akhlak mulia dan pencapaian hasil belajar
- Tersedia fasilitas pembelajaran yang lebih baik misalnya: bengkel kerja, laboratorium alam, perpustakaan, laboratorium IPA/Bahasa, auditorium, fasilitas olah raga dan kesenian
- Ruang gerak sosialisasi peserta didik lebih luas tetapi dapat dikendalikan
- Dukungan lebih besar karena masing-masing bertanggung jawab untuk saling mengajar sesuai keahlian masing-masing
- Sesuai untuk anak usia di atas 10 tahun
- Menggabungkan keluarga tinggal berjauhan melalui internet dan alat informasi lainnya untuk tolak banding (benchmarking) termasuk untuk standardisasi
TANTANGAN HOME SCHOOLING
Dalam perkembangannya, homeschooling juga menghadapi beberapa tantangan, yaitu:
1. Homeschooling tunggal
- Sulitnya memperoleh dukungan/tempat bertanya, berbagi dan berbanding keberhasilan
- Kurang tempat sosialisasi untuk mengekspresikan diri sebagai syarat pendewasaan
- Orang tua harus melakukan penilaian hasil pendidikan dan mengusahakan penyetaraannya
2. Homeschooling majemuk
- Perlu kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan tertentu
- Perlu ahli dalam bidang tertentu walaupun kehadiran orang tua harus tetap ada
- Anak-anak dengan keahlian/kegiatan khusus harus menyesuaikan/menerima lingkungan lainnya dengan dan menerima perbedaan-perbedaan lainnya sebagai proses pembentukan jati diri
- Orang tua masing-masing penyelenggara homeschooling harus menyelenggarakan sendiri penyetaraannya
3. Komunitas homeschooling
- Perlunya kompromi dan fleksibilitas jadwal, suasana, fasilitas dan kegiatan tertentu yang dapat dilaksanakan bersama-sama
- Perlunya pengawasan yang professional sehingga diperlukan keahlian dalam bidang tertentu walaupun kehadiran orang tua harus tetap ada
- Anak-anak dengan keahlian atau kegiatan khusus harus juga bisa menyesuaikan dengan lingkungan lainnya dan menerima perbedaan-perbedaan lainnya sebagai proses pembentukan jati diri.
KEKUATAN HOME SCHOOLING
Sebagai sebuah pendidikan alternatif, homeschooling juga mempunyai beberapa kekuatan dan kelemahan. Kekuatan/kelebihan homeschooling adalah:
- Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal
- Memberikan peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin sehingga tidak selalu harus terbatasi untuk membandingkan dengan kemampuan tertinggi, rata-rata atau bahkan terendah
- Terlindungi dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang malnutrisi
- Lebih bergaul dengan orang dewasa sebagai panutan
- Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata
- Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/olahraga keluarga
- Membantu anak lebih berkembang, memahami dirinya dan perannya dalam dunia nyata disertai kebebasan berpendapat, menolak atau menyepakati nilai-nlai tertentu tanpa harus merasa takut untuk mendapat celaan dari teman atau nilai kurang
- Membelajarkan anak-anak dengan berbagai situasi, kondisi dan lingkungan sosial
- Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya
Sedangkan kelemahan homeschooling adalah:
- Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di masyarakat
- Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya
- Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu
- Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian
PRASYARAT KEBERHASILAN HOME SCHOOLING
Agar homeschooling dapat dilaksanakan dengan baik dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar, maka ada beberapa prasyarat keberhasilan dalam menyelenggarakan homeschooling, yaitu:
- Kemauan dan tekad yang bulat
- Disiplin belajar-pembelajaran yang dipegang teguh
- Ketersediaan waktu yang cukup
- Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
- Kemampuan orang tua mengelola kegiatan
- Ketersediaan sumber belajar
- Dipenuhinya standar yang ditentukan
- Ditegakkannya ketentuan hukum
- Diselenggarakannya program sosialisasi agar anak-anak tidak terasing dari lingkungan masyarakat dan teman sebaya
- Dijalinnya kerjasama dengan lembaga pendidikan formal dan nonformal setempat sesuai dengan prinsip keterbukaan dan multimakna
- Terjalin komunikasi yang baik antar penyelenggara homeschooling
- Tersedianya perangkat penilaian belajar yang inovatif (misalnya dalam bentuk portofolio dan kolokium)
ORANG TUA, GURU JUGA TEMAN
Lalu, apa yang yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menyelenggarakan sekolah rumah? Seto mengatakan, orang tua harus menjadikan anak sebagai teman belajar dan menempatkan diri sebagai fasilitator. ""Orang tua harus memahami bahwa anak bukan orang dewasa mini," tuturnya.
"Anak," kata Seto, "Perlu bermain. Itu yang perlu dipahami oleh orang tua. Karena itu pula, orang tua tidak boleh arogan dengan menempatkan diri sebagai guru, tapi belajar bersama. Kalau tidak siap dengan itu, menurut Seto, lebih baik jangan menyelenggarakan sekolah rumah."
"Orang tua, tetap perlu terus menambah pengetahuan. Tidak mesti menguasai semua jenis ilmu, yang penting, memiliki pemahaman tentang anak. Bila orang tua kurang mengerti pelajaran biologi atau matematika, misalnya, orang tua bisa mendatangkan guru untuk pelajaran tersebut dan belajar bersama anak. Dengan demikian, anak akan merasa tidak lebih rendah, tapi sebagai sahabat dalam belajar," ungkap Kak Seto menambahkan.
Bagaimana dengan kedua orang tua yang bekerja sehingga merasa tidak punya waktu untuk memberikan pembelajaran kepada anak dalam menyelenggarakan homeschooling? Seto mengatakan, "itu tidak boleh menjadi alasan."
"Sesibuk apa pun orang tua, tetap harus punya waktu untuk anak. Kalau tidak punya waktu, jangan punya anak," ucap psikolog yang juga menyelenggarakan homeschooling bagi anak sulungnya itu.
Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ini agar sejalan dengan pertumbuhan dan kemampuan anak, di samping dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara nasional.
Standar kompetensi menjadi panduan yang harus dimiliki seorang anak pada kelas tertentu. Anak kelas VI SD atau setara, misalnya, minimal sudah harus menguasai pelajaran matematika sampai batas tertentu pula. "Standar kompetensi ini," kata Seto, "Dapat diperoleh di Dinas Pendidikan yang ada di daerah masing-masing."
Evaluasi bagi anak yang mengikuti homeschooling dapat dilakukan dengan mengikutkan pada ujian Paket A yang setara dengan SD atau Paket B setara SMP. "Pada dasarnya," kata Seto, "Evaluasi tersebut dapat pula dilakukan dengan menginduk ke sekolah formal yang ada." Menurutnya, seharusnya ini bisa dilakukan karena sekolah rumah bukan sekolah liar. Kiranya para orang tua harus berkaca diri dulu sebelum menyelenggarakan sekolah rumah bagi sang buah hati.
Home Schooling Sekolah Rumah atau Rumah Sekolah


Sumber: http://v3a-homeschooling.site90.com