Jumat, 30 Maret 2012

Pengobatan Serangan Tomcat




Pemberitaan tentang penyebaran Tomcat yang sudah hampir mencapai seluruh kota di Pulau Jawa, membuat masyarakat bertanya-tanya. Mengapa populasi serangga sejenis kumbang tersebut bisa meningkat tajam.
Di setiap daerah sebenarnya keberadaan Tomcat sudah ada. Mereka hidup di persawahan dan area perkebunan, hingga petani sudah akrab dengan keberadaan serangga ini.
Bahkan, Tomcat terkenal sebagai predator dari hama wereng. Hama yang terkenal mampu membuat petani rugi besar.
Kini, saat kasus kumbang Tomcat mencuat karena mereka memasuki wilayah perumahan dan apartemen, serta membuat banyak orang terluka akibat racunnya, maka sebenarnya hal ini akibat habitat aslinya telah berkurang atau bahkan rusak.

Meski memiliki racun, kumbang Paederus atau yang biasa dikenal dengan Tomcat tidaklah berbahaya, apalagi hingga menimbulkan kematian. Namun, kita perlu mengetahui bagaimana cara pengobatannya.

Dalam situs health.nsw.gov.au, disebutkan bahwa dermatitis atau peradangan pada lapisan kulit bagian atas sebenarnya merupakan dampak yang paling umum.

Disebutkan bahwa toksin pada serangga memang akan menimbulkan reaksi alergi pada manusia, namun efeknya berbeda-beda seperti hanya akan menimbulkan ruam pada kulit, kulit gatal, rasa panas seperti melepuh atau layaknya terkena luka bakar, keluarnya cairan atau juga efek yang lebih fatal, karena bergantung pada kondisi setiap orang.

Jika kita terserang serangga yang satu ini, kita tidak perlu khawatir yang berlebihan. Langkah-langakah berikut bisa manjadi panduan:
1.       Membersihkan bagian tubuh yang tersengat dengan air dan sabun. Hal ini dilakukan untuk menetralisir racun.

2.     Setelahnya kompres dengan menggunakan air dingin.

3.     Jika ruam pada kulit mulai terlihat, kita dapat menggunakan bagian dalam dari lidah buaya. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan gejala di daerah yang tersengat.

4.    Apabila tidak kunjung berkurang, segera ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar