Nama :
Riski Anthi A.S
NPM :
22209039
Kelas : 4 EB 13
Pendahuluan Etika
Sebagai Tinjauan
Etika sebagai
ilmu merupakan bagian dari filsafat aksiologi yang mempelajari baik-buruk,
benar dan salah, pantas atau tidak pantas di dalam kehidupan manusia dalam lingkungannya.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos” yang berarti adat kebiasaan yang
dalam perkembangan selanjutnya, arti etik menjadi adat kebiasaan yang baik atau
yang seharusnya, sepantasnya dilakukan. Kata yang erat kaitannya dengan kata
etik adalah kata moral, yang berasal dari bahasa Latin “mos” (tunggal) atau
“mores” (jamak) yang juga berarti adat kebiasaan yang baik. Sebenarnya moral
dan etik adalah sama, tetapi di dalam penggunaan, moral lebih sering digunakan
“untuk adat kebiasaan baik” yang mendasar dan universal, sedangkan etik lebih
sering digunakan untuk “untuk adat kebiasaan baik” yang berlaku lebih khusus di
dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Misalnya : moral bangsa
Indonesia, moral Pancasila, moral mahasiswa Indonesia, dan etik kedokteran,
etik jurnalistik, etik keperawatan, dan sebagainya. Etika mempelajari tata
nilai yang mencari hubungan baik dan buruk. Kalau sesuatu tidak baik, maka
disebut buruk. Sesuatu yang oleh golongan tertentu dianggap baik, belum tentu
golongan yang lain menganggap hal tersebut juga baik. Dengan kata lain etika
adalah pengetahuan yang mempelajari bagaimana manusia seharusnya bertindak yang
baik, dengan ukuran baik yang berlaku umum.
Dalam peradaban
sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba
menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide
agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas
menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu keindahan,
persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan dan kebenaran.
·
Prinsip
Keindahan, berdasarkan prinsip ini manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan
dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya misalnya dalam
berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat
untuk bekerja.
·
Prinsip
Persamaan, setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang
sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan
perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
·
Prinsip
Kebaikan, prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya
berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih
sayang, membantu orang lain, dan sebagainya
·
Prinsip Keadilan, prinsip ini mendasari seseorang
untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang
menjadi hak orang lain.
·
Prinsip
Kebebasan, dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia
mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri
sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu,
setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak
melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain.
·
Prinsip
Kebenaran, kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari
hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan
ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
Egoisme yaitu
sikap (kelakuan) yang mementingkan diri sendiri atau menganggap diri sendiri
lebih penting daripada orang lain. Egoisme
adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan
bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra
pribadi seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya.
Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah':.
Kualitas pribadi mereka Egotisme berarti menempatkan diri pada inti dunia
seseorang tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau
dianggap sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh
egois itu.
Sumber:
http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar